matahari terbit di kota djogdja

juli, hari 23.
terbang ke jogja.
tiba jam enam sore.
matahari turun.
hari pun senja.

check in di puspita.
naik becak ke wijilan.
nasi gudeg dicoba.
dimakan pelan-pelan,
diselangi aqua tanggung
dan suara indah, ada band!
lalu kami tinggalkan jalan raya
berbelok ke rotowijayan
mencari dagadu, melihat kraton,
dan berjalan di pohon kejujuran.

juli, hari 24
jam lapan, siang hari.
matahari tegak,
jalan masih sunyi.
mobil disewa,prambanan dicari.
tiba di puing pertama,
hebat tamadunnya,
tapi sayang,
awan merembes hujan.

jam 2 siang,
matahari dipuncak,
tapi langit masih kelam,
makan siang di boyong kalegan
antara kaki gunung dan kota runtuhan.
tujuh cawan dan ikan nila,
bisa berakit juga bersila.
jam 4 siang.
tamadun terakhir dikejar
kantoi di loket borobudur.
rasa kelakar
dan macam orang bodoh.
hahaha.
memang tertulis oleh-Nya,
kami perlu kembali.

lalu jam tujuh,
senja berbaris,
matahari pun jatuh.
kijang memecut pulang ke kota,
malioboro sesak, banyak nyawa,
dagadu berlambak, dalam remang cahaya.
terusnya ke benteng,
ada buku gratis, dan pesta makan-makan.
ketemu cowok di alun-alun
dari riau asalnya bernama arung,
bermain gitar dan berleluncon,
kawan baru seakar serumpun.

juli, hari 25.
jam 6 pagi.
jalan masih sunyi.
taksi caj sudah menunggu,
mahu dibawa ke stasiun tugu.
destinasi seterusnya,
berkeretapi ke solobalapan.
di tengah jawa, satu jam perjalanan
dari siang hingga malam berbintang
putar-putar menyimpan kenangan
pasar klewer, batik, indomie dan bakso
mas ardie, the managers, dan pasar malam solo
memang bikin jantung berdegup kencang!
juli, hari 26
jam 7 siang,angin belum ada.
pulang semula ke jogja,
naik pramex, baru 7ribu rupiah!
murah-murah!
mobil dicari lagi,
lepas dikaw-tim ,
dapatlah kijang bersama supir,
bayar 350k hingga ke sore.

jam 11 siang hari.
matahari sudah tegak berdiri,
tiba di kaliurang,
hati terdetik,
giler sejuk dan cantik!
berbekal rasa dan aqua tanggung,
kami menunjuk gunung,
bermain awan, dan bersapa bayu,
aish cak pong cak pong!

Jam dua siang.
matahari dipuncak,
borobudur dituju lagi.
kali ini, masuk ikut loket VIP.
ada internet dan kopi gratis.
besar candinya, dan telah di konservasi,
tahan hingga seribu tahun lagi.
puas, puas, puas.
tempat wajib semua dah dijejaki.
jadi bila pulang ke negeri,
bisa jaja story.

juli, hari 27.
hari akhir.
singgah di kraton, taman pintar dan beringharjo.
juga ketemu dagadu asli dan batik istana.
hari akhir juga,
baru kami perasan
merapi ada di merata-merata.
dah 4 hari di jogja, tak pernah tahu,
yang merapi bisa dilihat dengan mata kasar
dari semua sudut kota jogja.
hah, aku salahkan langit.
jerebu mungkin.haha.
uang dibelanjakan hingga ke rupiah terakhir,
dan baru tersedar airpox tax belum bayar!
dalam poket cuma ada 5k,
tapi cukainya 100k.
haha, menanges korek duit.
seb bek sarah ada cash money duit malaya..

jam 8,
hari sudah sore,
kami selamat tiba di tanah air,
alhamdulillah semua ok,
walaupun semua ada tanda-tanda H1N1,
selsema, batuk dan badan panas.
tapi lepas je di kaunter saringan.

aish aish aish,
kota seni, penuh hikayat dan budaya
kotagede, epik ramayana dan tamansari
banyak lagi untuk dijelajahi!
memang sah kena terbang lagi!

*cerita telah dishort-cut kan kerana kekangan waktu dan aku tahu-korang memang takkan baca punya! hahahaha

Kredit untuk Puisi Nyanyian Angsa, daripada Si Burung Merak.